Berbicara tentang pramuka, tentu kita tidak bisa lepas
dari nama Sir Robert Baden-Powel yang merupakan pendiri Kepanduan Pramuka.
Gerakan ini didirikan di Inggris tahun 1907, yang program dasar gerakannya
diilhami oleh dua organisasi remaja yang telah lebih dahulu terbentuk: Sons
of Daniel Boone, didirikan oleh Daniel Carter Beard, seorang
naturalis-illustrator, dan Woodcraft Indian, yang dipelopori oleh Ernest
Thompson Seton, seorang penulis Inggris kelahiran Kanada.
Sejak dibentuk oleh Sir Robert Baden-Powell di Inggris,
maka, berdiri pula organisasi-organisasi kepanduan di banyak negara, seperti di
Amerika Serikat pada tahun 1910. Setiap pandu mengucapkan sumpah pandu, dan
berusaha menjadi seorang yang “kuat jasmaninya, kuat mentalnya, dan bermoral
baik.” (Andri Bob Sunardi, 2006: 2)
Sementara kepramukaan masuk ke Indonesia (pada waktu itu
masih Hindia Belanda, karena negara kita sedang dijajah orang Belanda)
pertama-tama dibawa oleh orang Belanda. Organisasinya bernama Nederland
Indische Padvinders Vereniging (NIPV) yang artinya dalah Persatuan
Pandu-Pandu Hindia Belanda.
Bangsa kita pun mulai tertarik pada organisasi tersebut,
dan karena sifatnya yang universal, maka, organisasi kepanduan dapat dengan cepat
diterima oleh bangsa kita. Apalagi, kondisi pada waktu itu sangat memungkinkan.
Para remaja dan pemuda kita membutuhkan suatu organisasi yang dapat menampung
aspirasi mereka terhadap tanah airnya.
BERSAMBUNG........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar