PELUANG USAHA

KAMI MENCARI AGEN SUSU KAMBING ETAWA DI SELURUH DUNIA DAN JADILAH AGEN KAMI YANG MEMIIKI HAK WILAYAH DENGAN PRODUK KAMI YANG BEGITU MENJANJIKAN KHASIATNYA ( SUSU KAMBING ETAWA ). INFO LEBIH LANJUT BUKA SISTEM KEAGENAN DAN DAPATKAN HARGA YANG BEGITU MENARIK

TERNYATA AKSI TERORISMA DI INDONESIA BELUM USAI



KLIK INFO SUSU KAMBING


 



>>>>>> HARGA ECERAN TERTINGGI JAWA DAN BALI 25.000 <<<<<<

>>>>> HARGA ECERAN TERTINGGI LUAR JAWA 35.000 <<<<<





    Image

Warga berbondong-bondong menyaksikan lokasi ledakan umah Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara, Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, kemarin. Badan Intelijen Negara (BIN) mengingatkan bahwa aksi terorisme belum berakhir. Karena itu, masyarakat diminta lebih waspada dan ikut melapor bila ada kecurigaan terhadap aksi teror.

Kepala BIN Marciano Norman mengungkapkan masyarakat harus dilibatkan untuk menghalau dan mencegah aksi teror sejak dini. “Kami sudah melakukan pendeteksian secara dini,juga selalu mengingatkan bahwa aksi terorisme tidak akan berakhir di sini.Ternyata terus berkembang,” kata Marciano kepada wartawan seusai jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, kemarin.

Untuk itu,menurut dia,sinergi masyarakat dengan komunitas dan aparat di daerah, polda, serta kodam dari Babinmas sampai Babinkamtibnas diperlukan agar aksi terorisme tidak terulang kembali dan bisa dideteksi. Marciano juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan bila melihat halhal tidak wajar di lingkungan masing-masing serta mengaktifkan sistem keamanan di daerah. “Jika ada tamu harus lapor,mari kita aktifkan kembali kewaspadaan masyarakat,”ucapnya.

Dari Vladivostok, Rusia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak semua pihak untuk ikut aktif mencegah peluang terjadinya tindakan terorisme,antara lain dengan ikut mengamati dan melapor apabila ada hal-hal yang mencurigakan dan ikut serta mengamankan lingkungan tempat tinggal masingmasing. “Tindakan terorisme tidak dibenarkan oleh kalangan mana pun dan apa pun sukunya. Mari kita terus-menerus berani menyerukan hal tersebut, termasuk para pemuka agama dan tokoh masyarakat.

”Tindakanpreventifterusdilakukan, bukan hanya tugas polisi dan intelijen, tetapi semua pihak,”kata Presiden dalam keterangan pers seusai KTT APEC di Vladivostok,Rusia,kemarin. Kepala Negara mengatakan, yang mesti dilakukan adalah mencegah pikiran ekstrem dan cenderung menggunakan kekerasan melalui upaya persuasi dan pendidikan yang harus dilakukan secara berkelanjutan di lingkungan masyarakat. “Akar kekerasan sudah sejak lama dan bukan hanya di Indonesia,di seluruh dunia pun ada.Ini yang pertama harus kita pahami. Akarnya sendiri ada berbagai macam penyebab,ada karena kebodohan namun ada juga yang memiliki latar belakang yang terpelajar,”kata Presiden.

Karena itu, selain tugas negara dan aparat keamanan untuk terus-menerus mencegah potensi terorisme,peran elemen masyarakat lainnya juga sangat penting sehingga pencegahan aksi terorisme bisa berlangsung dengan baik. “Kepolisian sendiri memang tidak sering disampaikan, banyak mencegah (aksi terorisme) namun memang tidak terekspos.Memang ada kejadian, tapi apa yang dilakukan kepolisian harus dilakukan terusmenerus. Kemudian yang terbukti bersalah mendapatkan sanksi hukum,” kata Presiden.

Kepala Negara menyayangkan bila ada pihak yang seolah memberikan peluang bahwa aksi terorisme itu tidak boleh ditindak.“Saya kira itu keliru,” katanya. Menko Polhukam Djoko Suyanto mengungkapkan pascapeledakan di Depok, pemerintah tidak menaikkan status keamanan nasional. Meski begitu, dia memastikan aparat keamanan,termasuk intelijen, tetap bekerja keras untuk mengungkapnya. “Densus 88, BNPT, intelijen selalu bekerja menangkap sinyal, membuntuti, bahkan bisa saja mereka ditanam di suatu tempat. Itu tugas mereka,”katanya.

Djoko menyebutkan, intelijen sudah bekerja secara koordinatif dan memperoleh informasi yang dibagi ke aparat untuk ditindaklanjuti karena intelijen tidak bisa menangkap. Sementara itu, tadi malam, orang yang mengaku bernama Toriq menyerahkan diri ke polisi.Polda Metro Jaya masih mendalami siapa pelaku yang menyerahkan diri ke Pospol Tambora pukul 18.00 WIB tersebut. “Ini masih simpang siur apakah Toriq atau Anwar, kita masih minta bantuan kepada masyarakat agar terungkap.

 Diperiksa dulu besok,jadi jangan buru-buru,”kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung Rajab,tadi malam.

Untuk mendalami pemeriksaan terhadap terduga teroris yang menyerahkan diri, sambung Untung, pihak Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk memeriksa pelaku. Kemarin siang Kapolda Metro Jaya meninjau lokasi ledakan di Jalan Nusantara,RT 04/13,Kecamatan Beji, Depok. Dia menyebut korban ledakan di Depok, Jawa Barat, masih ada kemiripan dengan Muhammad Toriq ,terduga teroris yang rumahnya di Tambora, Jakarta Barat,meledak belum lama ini.

“Korban luka parah,tapi masih bisa dikenali wajahnya. Masih mirip dengan Toriq , tapi kepastiannya masih kami tunggu dengan mencocokkan DNA,”sambungnya. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Kabiropenmas) Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan,terkait adanya informasi yang menyatakan salah satu korban tewas di Beji, Depok, adalah Toriq, dia menjawab hal ini melemahkan informasi tersebut. “Yah memang hal ini melemah ke arah Toriq dan menguatkan kepada seseorang yang memang sedang kita cari juga,” terangnya.

Depok-Jakarta-Solo Diduga Satu Jaringan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme(BNPT) Ansyaad Mbai menduga ada keterkaitan kuat antara kelompok teroris di Solo dengan kelompok teroris Jakarta dan Depok. Antara Solo dan Depok, misalnya, jenis senjata yang disita dari tersangka teroris yang tewas ditembak di Solo Farhan Mujahid dan Muchsin dengan senjata yang ditemukan di tempat meledaknya bom di Depok dipastikan sama.Ansyaad mengemukakan, temuan barang bukti itulah yang bisa menjadi dugaan bahwa dua kelompok ini satu komando.

“Anda lihat kan sebelumnya adaoperasipenangkapan Firman, nah senjatanya itu persis sama Baretta berkaliber 9 mm.Hanya di Depok tidak ada tanda Philippines National Police property,”ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar